Penyinaran Radiodiagnostik VS Radioterapi

Patient Radiation therapy mask showing laser lines for targeting cancer cells in the brain

Apa sih yang menjadi perbedaan antara penyinaran radiodiagnostik dan radioterapi? Penyinaran Radiodiagnostik dan Radioterapi merupakan prosedur pemeriksaan dari Radiologi yang sama namun berbeda secara pengertian. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membelah kata perkatanya agar ketemu arti sebenarnya.

Penyinaran Radiodiagnostik

Radiodiagnostik adalah penggabungan kata antara radiologi dan diagnostic. Radiologi berarti pemanfaatan gelombang radio dan diagnostik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada. Dengan demikian dapat ditarik benang merah bahwa radiodiagnostik adalah penggunaan teknologi gelombang radio untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada. Seorang Dokter akan memulai prosedur radiologi untuk memastikan bahwa diagnose atau dugaan awal terhadap suatu penyakit itu berdasarkan hasil pencitraan atau penggambaran radiologi. Dimana nantinya hasil radioogi tersebut akan digunakan Dokter untuk menentukan jenis terapi apa yang akan diberikan kepada pasien atau penderita. Diagnostic sendiri berarti menentukan jenis penyakit, jadi dengan melakukan pemeriksaan radiologi suatu dugaan awal akan terbukti kebenarannya atau tidak.

Laboratorium

Hasil radiologi akan selalu didukung oleh hasil Laboratorium. sehingga hasil radiologi dan laboratorium dimasukkan kedalam kelompok Penunjang Medis jika didalam rumah sakit. Namun kedua modalitas tersebut tidak dapat dipisahkan, karena radiologi melihat gambaran manusia secara normal atau secara keberfungsiannya dan laboratorium melihat tubuh manusia sebagai bentuk penyusunnya yang terdiri dari struktur kimiawi yang kompleks. Sehingga kedua modalitas tersebut saling menguatkan satu sama lainnya. Laboratorium dan radiologi dapat berdiri sendiri namun dengan pertimbangan bahwa hanya dengan hasil modalitas tersebut diagnose sudah terbukti kebenarannya. Sebagai contoh pada kasus penyakit Tuberculosis (TBC). TBC dapat ditegakkan diagnosanya hanya dengan melihat adanya bakteri tubercoli yang terakumulasi pada sputum atau dahak yang ada pada pasien. Namun apabila terdapat keraguan dalam artian angka pada hasilnya berada pada angka ambang, maka Dokter akan menyarankan pemerikaan rontgen Thorax untuk meyakinkan penyakit tersebut. . Itu baru satu contoh, banyak lagi contoh lainnya yang bisa hanya laboratorium atau radiologinya saja. 

Hasil Radiologi

Radiodiagnostik digunakan untuk melihat adakah gambaran rontgen yang tidak normal. Sebagai contoh patah tulang. Akan terlihat bahwa ada gambaran yang tidak normal atau patah. Dalam hasil bacaan radiologi atau expertise terdapat kata-kata yang menggunaan istilah kedokteran. Jangan takut dan jangan keliru, karena banyak istilah yang digunakan dan tidak apa-apa kita tidak mengerti, karena Bahasa itu ditujukan untuk Dokter perujuk. Setelah kalian mendapaatkan hasil bacaan rontgen, pastikan kalian Kembali lagi kepada Dokter perujuk. Namun kalau kalian masuk dari Unit Gawat Darurat, cukup tunggu dari Dokter yang memeriksa kamu dan tunggu arahan selanjutnya dari petugas di Unit Gawat Darurat. Kalau teman-teman berobat atau control pada Dokter poliklinik maka kembalilah lagi untuk penjelasan hasil diagnose teman-teman.

Patient Radiation therapy mask showing laser lines for targeting cancer cells in the brain

Penyinaran Radioterapi

Oke sekarang sudah paham ya untuk radiodiagnostik. Sekarang kita beralih ke Radioterapi. Dalam radioterapi, kita mengenal prinsip penyinaran, bukan lagi prinsip radiofotografi. Karena pada radioterapi kita memfokuskan sinar-x untuk penyinaran sel kanker. Prinsip radiasi berubah dari yang menegakkan diagnose atau penunjang medis, menjadi pengobatan yang dalam konteks peyinaran masuk kedalam pengobatan kuratif. Dimana pengobatan kuratif digunakan apabila terapi obat-obatan sudah tidak mempan lagi terhadap penyakit pasien. Dokter akan menyarankan untuk dilakukan Tindakan pengobatan kuratif, dimana radioterapi masuk kedalam salah satunya. Selain radioterapi kita juga mengenal kemoterapi yang mana memiliki tujuan yang sama. Bedanya kemoterapi menggunaan senyawa kimia untuk mengurangi dan membunuh sel kanker, sedangkan radioterapi menggunakan prinsip penyinaran radiasi. Perlakuan keduanya sangatlah dianjurkan karena dapat menekan laju pertumbuhan sel kanker dan bahkan sampai bisa membunuh sel kanker.

Tata Pelaksanaan Penyinaran Radioterapi

Bagaimana tata pelaksanaannya? Pertama setelah terdiagnosa, Dokter akan menyarankan pasien untuk pergi ke unit radioterapi untuk dilakukan Treament Planning. Dimana dalam Treatment planning ini akan dilihat letak dari kanker tersebut, seberapa besar ukurannya, bagaimana bentuknya, berada pada organ dan kedalaman berapa, sampai pada akhirnya dihitung dosis radiasi yang dibutuhkan. Proses penghitungan tersebut disebut TPS atau Treatment Planning System. Dalam TPS tersebut terdapat fisikawan medis, Dokter Onkologi, dan juga radiographer yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan penyinaran. Dengan demikian prinsip penyinaran dan tujuan pengobatan dapat terlaksana dengan baik. Setelah melewati proses penghitungan, maka akan dilakukan penyinaran radiasi. Di banyak rumah sakit yang memiliki instalasi radioterapi, sudah menggunakan pesawat Linear Acccerelator atau Cobalt-60 dimana menggunakan suatu benda yang bernama cobalt. Pesawat yang baru saja kita baca, merupakan pesawat radiasi eksterna. Dimana radiasi berada diluar tubuh kita. Kalau ada eksterna, maka ada interna. Apa yang dimaksud radiasi interna?

Penyinaran Radioterapi Interna

Radioterapi interna menggunakan Zat Radioactive (ZRA) dan akan dimasukkan kedalam tubuh. Tujuan dilakukannya adalah agar sel kanker tersebut terpapar radiasi sehingga dapat melemahkan perkembangannya. Dengan demikian sel kanker diharapkan mengecil dan mati. Jenis radioterapi ini digunakan untuk membunuh sel kanker yang terletak pada organ yang lembek. Selain hal itu, terdapat lagi radiofarmaka. Radiofarmaka merupakan anak dari hasil perkawinan antara radiasi dan farmasi, maka untuk lebih sederhananya, Radiodiagnostik merupakan diagnose, radioterapi merupakan terapi, dan radiofarmaka bisa digunakan untuk diagnose, dan juga bisa digunakan sebagai terapi. Sebagai diagnose ia menentukan letak kanker. Kanker mengambil sari pati makanan kita yang terdapat didalam darah. Jika radiofarmaka terkumpul dalam jumlah besar, maka dipastikan itu adalah kanker. Radiofarmaka sebagai terapi adalah dengan memasukkan ZRA kedalam tubuh dan ZRA tersebut akan didistribusikan oleh darah kita kedalam organ target atau organ kanker. Dengan demikian sel dimatikan dari dalam langsung menuju sel tersebut, selain juga dilakukan dari luar tubuh.

Penutup

Oke teman-teman, sekarang tahu ya perbedaan paling mendasar dari radiodiagnostik dan radioterapi. So sekarang kalau mau dilakukan rontgen atau radiodiagnostik jangan harus takut dan ingat radiasi yang diberikan sangatlah kecil. Ada di angka 0,00. Memang tak bisa dipungkiri bahwa radiasi tidak bisa “nol” didalam tubuh, karena radiasi bersifat akumulatif. Namun perhatikan prinsip proteksi yang diberikan oleh radiographer. Dan apabila mereka lupa, tolong ingatkan mereka bahwa mereka bekerja dengan radiasi yang tidak terlihat dan todak berbau. Sehingga bahaya radiasi sangatlah besar kalau prinsip proteksi tidak dilakukakn dengan sungguh-sungguh.

Akhir kata segitu dulu artikel kali inni. Semoga membantu teman-teman yang penasaran apa sih perbedaan antara radiodiagnostik dan radioterapi.

Terima kasih atas perhatiannya, dan jangan lupa untuk menyebarkan kebaikan hari ini. Karena apa? Menyebarkan kebaikan itu indah. See youu

error: Maaf, boleh membaca tapi tidak boleh menyadur tanpa ijin ya kawan !!

Get The Free Sleep Guide

Subscribe to get my free sleep guide with essential tips for your baby sleeping success