Petugas radiologi? Perawat atau bukan?

Asian lady sleep on a CT Scan bed and panel control by Radiologic technician

Untuk menjawab pertanyaan petugas radiologi? Perawat atau bukan? Saya akan jelaskan dalam Bahasa singkat dan semoga jelas. Hehehe

Teman-teman kalau kerumah sakit menganggap semua petugas perempuan itu adalah suster atau bukan? Siapa yang disini yang memanggil setiap petugas perempuan dengan suster dan petugas laki-laki dengan mas atau pak? Hayooo.. hehhe memang tidak ada salahnya ya. Namun artikel kali ini mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pertama perawat adalah mereka yang bertugas untuk merawat pasien baik di poliklinik, unit gawat darurat ataupun unit rawat inap. Untuk jenis kelamin perempuan teman-teman bisa memanggilnya dengan “Suster”. Lalu kalau laki-laki ? nahh untuk jenis kelamin laki-laki, teman-teman bisa memanggilnya dengan bruder. Tugas mereka sama, yaitu merawat pasien dengan menggunakan prinsip asuhan keperawatan. Sekarang kita masuk ke bagian artikelnya. Bagaimana dengan petugas radiologi? Apa sebutannya dan bagaimana seharusnya kita memanggilnya.

Petugas Radiologi
Asian lady sleep on a CT Scan bed and panel control by Radiologic technician

Petugas Radiologi itu apa sih?

Mereka yang bertugas pada unit radiologi dan bertanggung jawab atas setiap permintaan rontgen yang diminta oleh Dokter spesialis atau Dokter perujuk. Petugas radiologi dibagi berdasarkan tugas dan wewenangnya. Mereka biasa disebut “Radiografer”. Jadi nanti teman-teman jangan berfikiran bahwa mereka yang bekerja di radiologi sebagai tukang radio yang siaran ya, beda dunia soalnya. Yang satu di dunia rumah sakit, yang satunya di dunia entertainment. Anyway selain disebut sebagai radiographer, ada juga yang disebut sebagai sonographer yaitu mereka yang mengoperasikan alat Ultrasonografi atau lebih dikenal sebagai USG.

Jadi apakah mereka perawat atau bukan? Jawabannya adalah bukan. Mereka termasuk kedalam unit yang dinamakan penunjang medis. Mengapa demikian? Karena mereka memiliki kewenangan dan bertanggung jawab atas permintaan foto rontgen dari Dokter Spesialis atau Dokter perujuk lainnya. Mereka tidak dibekali ilmu dalam asuhan keperawatan, karena berbeda kewenangan dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu mereka tidaklah dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. seperti halnya kamu yang bekerja sebagai perawat, harus melakukan asuhan keperawatan kepada pasien. Seorang Radiografer haruslah seseorang yang mahir dalam mengoperasikan sebuah pesawat rontgen.

Seorang radiographer adalah seorang professional dan telah selesai mengikuti perkuliahan Diploma 3 dengan gelar Ahli Madya Radiologi (Amd.Rad). Mereka yang sudah mengemban ilmu tersebut diharapkan mampu menerapkan prinsip Proteksi Radiasi terhadap dirinya dan juga masyarakat luas agar tercipta keamanan dalam penggunaan teknologi radiasi terhadap suatu pemeriksaan. Selain itu juga mereka dituntut mampu mengendalikan radiasi yang akan digunakan, agar radiasi tidak terbuang secara percuma dan menyebabkan resiko radiasi.

Penutup

Dalam bagian penutup ini saya ingin katakana bahwa menjadi seorang radiographer itu sangatlah dituntut untuk dapat menerapkan prinsip proteksi radiasi. Karena mereka kuliah selama 3 tahun dan selama 3 tahun itu mereka diajarkan bukan hanya tentang Teknik radiofotografi, namun juga prinsip keselamatan terhadap radiasi yang mana hal tersebut sangatlah penting untuk keberlangsungan hidupnya. Karena mereka menggunakan radiasi sebagai alat mereka, maka seorang radiographer sam seperti memegang pedang dengan dua mata pisau. Dimana kalau menguntungkan kalau mereka bisa menggunakannya, namun juga mematikan apabila mereka tidak berhati-hati dalam menggunakannya (baca artikel terkait disini).

Demikian artikel ini. Semoga dapat mencerahkan dan memberikan sedikit ilmu kepada teman-teman.

See you.. And jangan lupa sebarkan kebaikan, karena berbagi itu indah

error: Maaf, boleh membaca tapi tidak boleh menyadur tanpa ijin ya kawan !!

Get The Free Sleep Guide

Subscribe to get my free sleep guide with essential tips for your baby sleeping success