Apa itu stress dan bagaimana menyikapinya ?

Somebody with stress

sefanova.com – Pernahkah mau merasakan stress? atau pernahkah kamu mendengar orang lain mengataka tentang stres? Kalau pernah, apakah stres menurut kamu? Yuk kita baca sama-sama apa stres itu dan bagaimana menyikapinya. Simak baik-baik ya

Suatu waktu, Tono sedang melamar pekerjaan. Ia mendapatkan panggilan interview setelah lama tidak bekerja. Diperjalanan Tono terus memikirkan tentang bagaimana ia akan menyapa orang yang mewawancara dia, bagaimana ia menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dan bagaimana ia menyelesaikan wawancara tersebut. Selain itu juga ia mencemaskan performa dan penampilannya. Ia merasa begitu karena ia pergi ke tempat wawancara itu dengan menggunakan angkutan umum. Sesampainya di tempat wawancara, ia makin gelisah lagi setelah melihat bahwa ada antrian kandidat lain yang juga ternyata mendapatkan undangan untuk wawancara juga. Dari pemandangan itu, Tono makin berkeringat. Ia mulai merasa tidak nyaman dengan perutnya dan sudah berulang kali pergi ke kamar mandi.

Stress di Tempat wawancara

Tono mendapatkan kesempatan terakhir untuk wawancara. Ia berulang kali melihat jam tangannya karena dirasa kandidat lain lama dilakukan wawancara. Setelah semua kandidat lainnya selesai, tibalah giliran Tono. Dan tanpa diduga perutnya mulai mengalami rasa tidak nyman dan tangan serta kakinya juga bergetar. Staff kantor mulai mempersilahkan Tono untuk masuk, dan Tono pun masuk. Selama wawancara tersebut Tono tersebut menggengam tangannya diatas meja pewawancaranya. Pandangannya tajam kepada pewawancara sambil menahan rasa tidak nyaman di perutnya. Tempat duduknya sesekali ia pindahkan, karena merasa tidak nyaman dalam duduknya. Akhirnya setelah beberapa menit ia diwawancara Tono dipersilahkan keluar dan nantinya akan dikabari bagaimana hasil wawancaranya lewat No. handphonenya. Seketika rasa tidak nyaman di perutnya hilang, dan getaran yang ada pada tangan dan kakinya mulai menghilang. Tono mulai dengan percaya diri keluar ruangan dan berjalan untuk pulang.

Dari cerita diatas kita melihat bahwa tokoh Tono menghadapi wawancara kerja pertamanya disebuah perusahaan. Tono merasakan bahwa perutnya tidak nyaman, berulang kali ia ijin ke toilet, dan merasakan getaran pada tangan serta kakinya. Hal tersebut seringlah kita rasakan ketika kita mengalami suatu pengalaman yang baru atau tidak pernah kamu lakukan sebelumnya, seperti contoh berpidato depan kelas, mengikuti lomba story telling, dan banyak macamnya. Apakah hal tersebut normal? Apakah hal tersebut baik-baik saja? Oke terus baca sampai akhir ya, dan kita lihat apakah hal tersebut benar adanya.

Stress itu apa?

Oke kita mulai dengan mengenal stress. Stress adalah keadaan dimana tubuh kita mendapatkan suatu tekanan, ancaman, atau suatu perubahan dan mulai bereaksi terhadap itu semua. Stress dapat terjadi pada seseorang dimana ia merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat. Reaksi tubuh tersebut dapat terjadi lantaran adanya hormon adrenaline dan kortisol yang mana apabila hormon tersebut melebihi batas normal dalam darah kita maka akan menyebabkan reaksi yang beragam dari tubuh kita. Reaksi tersebut merupakan gejala-gejala stress yang dialami seseorang. Apa saja gejalanya? Mari kita lanjutkan. (baca juga:stress)

Gejalanya

Nah sekarang kita tahu apa itu stress, jadi jangan samakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan stress lagi ya, karena secara pengertian saja sudah berbeda juga dengan gejalanya. Sekarang kita fokus kepada gejala stress, maka nanti akan terlihat perbedaannya. Dikarenakan ketidakseimbangan hormon didalam tubuh, maka gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

  • Gejala emosi, misalnya seperti gundah gulana, gusar, frustasi, merasa rendah diri, serta merasa kesepian. Merasa dirinya tidak berguna, bingung, dan hilang kendali atas dirinya. Selain itu juga gejala ini terlihat dari menghindari orang lain, dan terlebih sampai menyebabkan depresi
  • Gejala fisik, seperti lemas, kepala sakit/pusing, sakit kepala sebelah, nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk atau pilek, tidur tidak menentu, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, kaki dan tangan serasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering. Pada wanita terkadang dapat mengganggu siklus menstruasinya.
  • Gejala kognitif, seperti sering lupa, sulit fokus, memiliki pandangan negatif, dan sulit membuat keputusan yang baik.
  • Gejala perilaku, seperti tidak mau makan atau justru makan berlebihan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti mondar-mandir, menggigit kuku, merokok, hingga mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.

Itulah beberapa gejala yang bisa terjadi bila kita meraskan stress dalam diri kita. Melihat dari kasus Tono  barusan, apakah Tono mengalami gejala stress tersebut?. Selain itu juga sudah dikatakan bahwa stress berbeda dengan ODGJ ya, namun tidak menutup kemungkinan awal mula ODGJ bisa dari gejala stress ini. Stress bisa menimbulkan depresi. Ya betul sekali stress bisa menyebabkan depresi. Untuk itu simak bagaimana kita menyikapinya agar stress yang kita rasa dapat kita kendalikan dan menjadikan stress tersebut menjadi motivasi untuk kita menjadi lebih baik.

Stress

Cara untuk Menyikapi

Serem ya guys stress bisa menyebabkan depresi. Bayangkan saja kalau kita sedang banyak kerjaan dan malahan pekerjaan kita itu kita anggap sebagai beban yang sulit sekali. Gak heran ya kalau banyak yang mengakhiri hidupnya kalau mereka tidak bisa mengendalikan stress mereka. Penyebab stress atau stressor banyak sekali. Bisa karena akan ada ujian, terkena Pemutusan Hubungan Kerja, presentasi dan banyak lagi. Oleh sebab itu penting sekali kita dapat mensiasati diri agar terhindar dari depresi terebut. Apa saja yang bisa dilakukan? Seperti berikut :

  • Konsumsi makanan sehat
  • Belajarlah untuk santai
  • Perluas relasi dan pastikan bukan relasi yang toxic
  • Rutin berolahraga

Kelihatannya memang sepele dan tidak berarti apa-apa ya guys, namun itu semua sudah dilakukan penelitian dan terbukti dapat mengendalikan stress yang kalian rasakan. Dan apabila teman-teman merasa stress yang kalian tidak dapat kalian kendalikan, sangatlah disarankan kalian menemui para professional dibidangnya seperti psikiater atau psikolog. Karena mereka lebih mengetahui apa yang kalian rasakan dan kalian inginkan, maka sangatlah tepat untuk pergi kepada ahlinya daripada kalian salah jalan. Jangan lah takut dan janganlah malu. Karena kita mengenal bahwa kesehatan mental itu jauh lebih penting daripada perkataan orang lain. Dan apabila memang teman-teman malu dan takut pergi ke seorang professional, maka ada baiknya teman-teman mulai mencari seorang teman yang dirasakan mampu membuat teman-teman tidak merasa sendiri dan berfikiran negatif.

Oke itu semua adalah tentang stress yang teman-teman mungkin rasakan. Dengan mengetahui apa itu stres, dan bagaimana menyikapinya semoga teman-teman tidak merasakan sampai depresi.

Dan terakhir, sebarkanlah kebaikan karena menyebarkan kebaikan itu bagus bukan?

See you…

error: Maaf, boleh membaca tapi tidak boleh menyadur tanpa ijin ya kawan !!

Get The Free Sleep Guide

Subscribe to get my free sleep guide with essential tips for your baby sleeping success